Kisah si Pedang Malam

" Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan" (HR Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335)

Islam masuk Eropa, dipimpin seorang pemuda shalih, berusia 21 tahun, Muhammad Al Fatih. Apa rahasia dibalik kesuksesan itu? Ternyata beliau sangat kuat shalat malamnya. Sang Pedang Malam, Muhammad Al Fatih merontokan super power Romawi pada 1453. Beliau ahli shalat malam, selalu kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Alloh SWT.

Sejak kecil Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan pada usia 19 tahun menggantikan sang ayah.


Bagaimana sifat Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif merebut benteng Konstantinopel itu. "Sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self kontrol) yang luar biasa. Kemampuannya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.

Muhammad Al fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut hatinya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling dimalam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk agar rakyat dan kawan-kawannya menegakan sholat malam dan qiyamullail.

Qiyamulail, sholat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan didunia yang fana ini. Inilah pedang malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sejarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Suatu hari timbul permasalahan ketika pasukan Islam hendak melaksanakan sholat Jum'at yang pertama kali dikota itu. "Siapakah yang layak menjadi imam sholat Jum'at?" tidak ada jawaban. Tidak ada yang berani menawarkan diri! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri. Kemudian beliau bertanya. "Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu, silahkan duduk!" Subhanallah...! tidak seorangpun pasukan Islam yang duduk. Semua tegak berdiri.

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: " siapa diantara kalian yang sejak baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan sholat sunah sekali saja silahkan duduk!" Sebagian lainnya segera duduk. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan Islam Al Fatih.

Dengan mengedarkan matanya keseluruh rakyat dan pasukannya Muhammad Al Fatih kembali berseru dan bertanya, "Siapa diantara kalianyang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan sholat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silahkan duduk!" Apa yang terjadi? Semua yang hadir dengan cepat duduk. Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia? Dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel.

Beliau memang pantas menjadi imam sholat Jum'at pertama di Eropa. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak kosong semalampun.

Demikian, Semoga Kisah si Pedang Malam ini dapat bermanfaat ..